M O D U L
BIDANG KEAHLIAN :
TEKNIK BANGUNAN
PROGRAM KEAHLIAN :
TEKNIK GAMBAR BANGUNAN
POKOK BAHASAN :
MENGGAMBAR KONSTRUKSI PINTU DAN JENDELA
SUB POKOK BAHASAN :
Menggambar Kusen Pintu
WAKTU :
4 JAM
editor :
DRS. JOHNY FERRY PANHAR, MT.
NIP. 131854829
SMK NEGERI 3 OKU
2008
BIDANG KEAHLIAN :
TEKNIK BANGUNAN
PROGRAM KEAHLIAN :
TEKNIK GAMBAR BANGUNAN
POKOK BAHASAN :
MENGGAMBAR KONSTRUKSI PINTU DAN JENDELA
SUB POKOK BAHASAN :
Menggambar Kusen Pintu
WAKTU :
4 JAM
editor :
DRS. JOHNY FERRY PANHAR, MT.
NIP. 131854829
SMK NEGERI 3 OKU
2008
KEGIATAN BELAJAR
KUSEN PINTU
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah mempelajari kegiatan belajar, diharapkan Siswa/pengguna modul dapat:
1. Menggambar konstruksi kusen pintuKUSEN PINTU
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah mempelajari kegiatan belajar, diharapkan Siswa/pengguna modul dapat:
2. Menggambar Detail sambungan konstruksi kusen pintu
b. Uraian Materi
Suatu bangunan atau gedung yang terdiri dari sekat atau tembok, baik tembok luar maupun tembok dalam, perlu diberi lubang untuk memungkinkan orang atau barang keluar masuk bangunan .
Lubang ini harus bisa ditutup dan dibuka sesuai dengan fungsi bukaan pada bangunan.
Sesuai dengan kebutuhan dan kondisi, kita mengenal 2 macam jenis kusen:
1. Kusen tunggal/gundul
2. Kusen kombinasi.
Kusen tunggal
Kusen kombinasi
Kusen Kombinasi
Gambar Macam–Macam Jenis Kusen
Besar lubang pintu tergantung dari fungsinya. Ukuran-ukuran kusen yang umum digunakan adalah:
Kusen Pintu satu daun
q Lebar kosong = 65 – 70 – 60 – 90 – 100 cm
q Tinggi kosong = 190 – 200 – 210 – 225 – 250 cm
Kusen pintu dua daun
q Lebar kosong = 120 – 130- 140 – 150 – 250 cm
q Tinggi kosong = 200 – 210 – 220 – 225 – 250 cm
q Ukuran kayu untuk kusen, penampang kusen umumnya dipakai ukuran:
Ukuran (cm)
Lebar
Tebal
5,5
15
6
11
6
12
6
15
7
11
8
12
8
15
Bagian-bagian yang penting dari kusen pintu:
Lapisan
timah
Tiang
Kuping
Pen
Pasak
Tiang
DETAIL I
Ambang
tengah
Ambang atas
Tiang
I
Angker
II
DETAIL II
c.
d.
Gambar Bagian–Bagian Kusen PintuRangkuman
Fungsi kusen pintu adalah sebagai alat penghubung ruang satu dengan ruang lainnya. Juga sebagai sirkulasi dari orang maupun barang.
Bagian-bagian yang penting dari kusen pintu:
1. Tiang
2. Ambang atas
3. Ambang tengah
4. Kupingan/Kuping, fungsinya untuk dapat dibuat hubungan pen yang baik hanya dibuat jika kusen dipasang pada tembok,Jika dipasang/menempel pada kolom, kuping ditiadakan.
5. Angker di buat dari besi dipasang pada tembok atau kolom praktis. Jika kusen dipasang pada kolom utama dari beton maka tidak perlu menggunakan angker, sebab kusen dipasang kemudian dengan cara diselipkan dan angker digeser antara kolom tersebut sebagai pengganti angker dipakai sekrup “Fisher“.
6. Umpak, digunakan untuk landasan tiang kusen pintu sebagai kaki agar air tidak meresap masuk ke sel-sel kayu sehingga dapat menyebabkan lapuk. Umpak terbuat dari campuran beton tumbuk dengan perbandingan 1 Pc : 2 Psr : 4 Kr.Diantara kusen dan umpak dipasang timah lembaran fungsinya untuk lebih menjamin kusen tidak lapuk.
Penampang dari umpak harus persegi atau bujur sangkar untuk menjaga agar kusen tidak memuntir.
7. Sponing kapur, adalah suatu cowakan dibuat pada kuping, tiang sisi luar dan ambang bawah, sedangkan pada ambang atas tidak terdapat sponing kapur hal ini dikarenakan untuk menghindari penglihatan tembus apabila terjadi pemuaian kayu.
8. Besi duk, (“dooK“) digunakan untuk mengkakukan tiang kusen pada umpak. Penampang dari besi duk.
e. Tugas
Gambarkan Kusen pintu satu daun, Lebar kosong = 80 cm
Tinggi kosong = 200 cm yang meliputi:
1. Tampak Depan
2. Tampak atas
3. Potongan A-A
4. Potongan B-B
5. Skala = 1 : 50
6. Gambar detail A Skala 1 : 5
f. Tes Formatif
1. Sebutkan macam–macam kusen ?
2. Jelaskan apa fungsi dari kusen !
3. Mengapa pada ambang atas tidak dilengkapi dengan sponing kapur ?
4. Jelaskan kegunaan dari umpak pada suatu kusen !
5. Apakah kegunaan kupingan dari sebuah kusen ?
6. Apa kegunaan dari besi duk untuk kusen ?
7. Sebutkan campuran beton yang digunakan untuk membuat umpak pada kusen !
g. Kunci Jawaban
1. Kusen tunggal dan kusen kombinasi
2. Sebagai penghubung dari suatu ruang ke ruang lainnya, juga sebagai sirkulasi orang maupun barang
3. Untuk menghindari penglihatan tembus apabila terjadi pemuaian kayu. Untuk menghindari adanya kantong air pada ambang atas
4. Untuk landasan tiang kusen pintu sebagai kaki agar air tidak meresap masuk ke sel-sel kayu sehingga dapat menyebabkan lapuk
5. Fungsinya untuk dapat dibuat hubungan pen, untuk mengikat hubungan antara kusen dan tembok
6. Untuk mengkakukan tiang kusen
7. Perbandingan 1 Pc : 2 Psr : 4 Kr
h. Lembar kerja
1. Alat
1. Meja gambar 1 unit
2. Pensil mekanik 0,5 HB 1 bh
3. Rapido 0,1 , 0,3 dan 0,5 masing-masing 1bh
4. Sablon huruf 3 mm, 5 mm, 10 mm masing-masing 1 bh
5. Jangka 1 set
6. Silet
2. Bahan
§ Kertas kalkir ukuran A3, 80 gr, 1 lembar
§ Tinta rapido warna hitam
§ Karet penghapus pensil-tinta 1 bh
§ Isolasi kertas
3.Keselamatan Kerja
§ Pergunakan peralatan sesuai fungsinya
§ Penerangan ruangan harus cukup
§ Kerjakan dengan hati-hati
4.Langkah Kerja
§ Menyiapkan segala peralatan dan bahan.
§ Kertas kalkir A3 yang telah ditempel di meja gambar setengah bagian kiri untuk menggambar konstruksi kusen pintu bagian kanan untuk gambar detail.
§ Tahap pertama menggambar, awalnya membuat sumbu x dan y sebagai pertolongan dalam menggambar proyeksi.
§ Menggambar tampak depan kusen pintu.
§ Memproyeksikan gambar tampak depan tersebut ke arah bawah untuk mendapatkan gambar potongan yang dilihat dari atas.
§ Memproyeksikan gambar tampak depan ke arah kanan untuk mendapatkan gambar potongan tampak samping yang dilihat dari arah kiri.
§ Tahap kedua menggambar detail sambungan kusen. Buatlah sumbu x dan y sebagai pertolongan dalam menggambar proyeksi.
§ Menggambar tampak depan dari detail sambungan.
§ Memproyeksikan gambar tampak depan detail sambungan tersebut ke arah bawah untuk mendapatkan gambar yang dilihat dari atas.
§ Memproyeksikan gambar tampak depan detail ke arah kanan untuk mendapatkan gambar potongan tampak samping yang dilihat dari arah kiri.
§ Gambar konstruksi yang masih digambar dengan pensil, selanjutnya tintalah dengan rapido yang sesuai.
§ Berilah arsiran pada penampang komponen yang terpotong.
§ Lengkapilah dengan simbol-simbol dan keterangan–keterangan yang diperlukan serta ukuran.
§ Buatlah garis tepi dan lengkapilah dengan kolom nama.
§ Bersihkan lembar gambar dari coretan pensil yang tidak terpakai dan kotoran yang menempel.
5.Hasil Kerja
Umpak
Duk 12
Sponing
kapur
Tiang
Potongan B – B
Skala 1 : 50
10-15
Sponing
B
B
A
A
Tampak Muka
Skala 1 : 50
A
Potongan A - A
Skala 1 : 50
7/15
Angker f12
Lebar kosong
Kuping
Pen
Pasak
Gambar Detail Skala 1 : 5
EVALUASI
A. Tes Tertulis
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas!
1. Sebutkan bagian-bagian dari kusen pintu!
2. Sebutkan bagian-bagian dari kusen jendela!
3. Sebutkan macam-macam jenis kusen!
4. Apa keguanaan sponing kapur pada kusen kayu!
5. Apa kegunaan dari umpak (neut) pada kusen pintu!
B. Tes Praktik
Gambarkan kusen pintu jendela dan ventilasi dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Tinggi pintu = 2.00 m
2. Lebar pintu = 1.20 m
3. Lebar jendela = 80 cm
4. Tinggi jendela = 1.20 m
5. Tinggi ventilasi = 50 cm
6. Kayu digunakan balok ukuran 6/12 cm
Ketentuan Penggambaran:
1. Buatlah Tampak depan
2. Buatkan potongan memanjang
3. Buatlah potongan melintang
4. Gambarkan detail sambungan yang diperlukan
5. Skla 1 : 50
6. Detail skla 1 : 5
KUNCI JAWABAN
A. Tes Tertulis
1. Bagian-bagian dari kusen pintu:
a. Amabang atas
b. Tiang
c. Umpak/neut
2. Bagian-bagian dari kusen jendela:
a. Ambang atas
b. Ambang tengah
c. Ambang bawah
3. Macam-macam kusen:
a. Kusen tunggal/kusen gundul
b. Kusen kombinasi/kusen gendong
4. Kegunaan sponing kapur pada kusen : untuk mencegah timbulnya penglihatan tembus tembok dari sisi luar kusen bila terjadi pemuaian kayu
5. Kegunaan umpak/neut pada kusen pintu adalah sebagai landasan agar terhindar dari lembab.
Lembar Penilaian Tes Praktik
Nama Peserta : ………………………………………………….
No. Induk : ………………………………………………….
Program Keahlian : ………………………………………………….
Nama Jenis Pekerjaan : ………………………………………………….
PEDOMAN PENILAIAN
No.
Aspek Penilaian
Skor Maks.
Skor Perolehan
Keterangan
1
2
3
4
5
I.
Perencanaan
1.1. Persiapan alat dan bahan
10
Sub total
10
II.
Proses (Sistematika & Cara Kerja)
2.1. Cara menarik garis
2.2. Notasi gambar
2.3. Skala
10
10
10
Sub total
30
III.
Kualitas Produk Kerja
3.1. Ketepatan konstruksi
3.2. Ketepatan ukuran
3.3. Pekerjaan diselesaikan dengan waktu yang telah ditentukan
10
10
10
Sub total
30
IV.
Sikap/Etos Kerja
4.1. Tanggung jawab
4.2. Ketelitian
4.3. Inisiatif
4.4. Kemandirian
2
3
3
2
Sub total
10
V.
Laporan
5.1. Sistimatika penyusunan laporan
5.2. Kelengkapan bukti fisik
4
6
Sub total
10
Total
100
KRITERIA PENILAIAN
No.
Aspek Penilaian
Kriteria Penilaian
Skor
I.
Perencanaan
1.1. Persiapan alat dan bahan
· Alat dan bahan disiapkan sesuai kebutuhan
· Alat dan bahan disiapkan tidak sesuai kebutuhan
5
1
II.
Proses ( Sistematika & Cara Kerja )
2.1. Cara menarik garis
2.2. Notasi gambar
2.3. Skala
· Garis sesuai dengan Normalisasi
· Garis tidak sesuai Normalisasi
· Notasi gambar lengkap
· Notasi gambar tidak lengkap
· Penggunaan skala benar
· Penggunaan skala tidak benar
10
1
10
1
10
1
III.
Kualitas Produk Kerja
3.1. Ketepatan konstruksi
3.2. Ketepatan ukuran
3.3. Pekerjaan diselesaikan dengan waktu yang telah ditentukan
· Konstruksi benar
· Konstruksi tidak benar
· Ukuran tepat
· Ukuran tidak tepat
· Menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari waktu yang ditentukan
· Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu
· Menyelesaikan pekerjaan melebihi waktu yang ditentukan
10
1
10
1
8
10
2
IV.
Sikap/Etos Kerja
4.1. Tanggung jawab
4.2. Ketelitian
4.3. Inisiatif
4.4. Kemandirian
· Membereskan kembali alat dan bahan yang dipergunakan
· Tidak membereskan alat dan bahan yang dipergunakan
· Tidak banyak melakukan kesalahan kerja
· Banyak melakukan kesalahan kerja
· Memiliki inisiatif bekerja
· Kurang/tidak memiliki inisiatif kerja
· Bekerja tanpa banyak diperintah
· Bekerja dengan banyak diperintah
2
1
3
1
3
1
2
1
V.
Laporan
5.1. Sistimatika penyusunan laporan
5.2. Kelengkapan bukti fisik
· Laporan disusun sesuai sistimatika yang telah ditentukan
· Laporan disusun tanpa sistimatika
· Melampirkan bukti fisik hasil penyusunan
· Tidak melampirkan bukti fisik
4
1
6
2
PENUTUP
Setelah menyelesaikan modul ini, maka siswa berhak untuk mengikuti tes paktik untuk menguji kompetensi yang telah dipelajari. Dan apabila siswa dinyatakan memenuhi syarat kelulusan dari hasil evalusi dalam modul ini, maka Anda berhak untuk melanjutkan ke topik/modul berikutnya.
Mintalah pada guru untuk melakukan uji kompetensi dengan sistem penilaiannya dilakukan langsung dari pihak dunia industri atau asosiasi profesi yang berkompeten apabila siswa telah menyelesaikan suatu kompetensi tertentu.
Atau apabila siswa telah menyelesaikan seluruh evaluasi dari setiap modul, maka hasil yang berupa nilai dari guru atau berupa porto folio dapat dijadikan sebagai bahan verifikasi bagi pihak industri atau asosiasi profesi.
Kemudian selanjutnya hasil tersebut dapat dijadikan sebagai penentu standard pemenuhan kompetensi tertentu dan bila memenuhi syarat, siswa berhak mendapatkan sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh dunia industri atau asosiasi profesi.
DAFTAR PUSTAKA
CV Armico, 1986, Ilmu Bangunan Gedung, Seri A Bangunan Sipil, Bandung.
Soegihardjo,BAE, 1978, Ilmu Bangunan Gedung, Bagian proyek pengadaan buku/DiktatPendidikan Menengah Teknologi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Indonesia.
Diktat, 1984, Konstruksi Bangunan I dan Menggambar Teknik,
http://www.psmk.net/modul